BBTKLPP Jakarta, Alamat: Jl. Bambu Apus Raya No.6, RT.12/RW.3, Bambu Apus, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13890, Email : bbtklppjakarta@gmail.com

Pemeriksaan Laboratorium Makanan dan Minuman serta Anjuran Kesehatan Membersihkan Rumah Pasca Banjir

Dalam rangka mendukung pelayanan kesehatan pada korban banjir di Jakarta, selain pasokan air bersih, maka Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, meminta Unit Pelaksana Teknis DitJen PP danPL yang pada hal ini adalah Balai Besat Teknologi Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jakarta untuk melakukan pengambilan sampel makanan dan minuman dari dapur umum dan lain-lain di beberapa lokasi pengungsian.

Kata Prof. Tjandra, pemeriksaan yang sudah selesai (sampel hari Sabtu/Minggu) dilakukan pada menu makan siang (sub total 18) yaitu dari dapur umum RW 09 kebon baru tebet (2), posko attahiriyah (7), dapur umum RW 12 Bukit duri tebet (3), posko kel. Bukit duri (3), dapur umum RW 04/07 kebon baru tebet (3). Untuk menu makan malam (sub total 6) yaitu dari posko kelurahan Bukit duri (3) dan dapur umum RW 12 Bukit duri tebet (3).

Sedangkan sampel air pada (19/1) sebanyak 5 sampel RO (Reverse Osmotic ? mesin pengolah air yang ditempatkan BBTKLPP Jakarta untuk ketersediaan air bersih) yaitu pemeriksaan slang air baku (1), air olahan RO (1), dan pemeriksaan malam air baku dari selang (1), air baku dari tandon (1), dan air olahan RO (1). Seluruh sampel makanan dan minuman serta air bersih diuji secara kimiawi maupun biologi, terang Prof. Tjandra.

Prof. Tjandra, menuturkan bahwa seluruh sampel makanan diperiksa terhadap bahan kimia berbahaya, yaitu timbal, arsen, sianida, formalin, boraks, nitrit, amoniak, merkuri, sulfida, dan fenol, hasilnya semuanya negatif (-). Sementara itu, parameter sampel air diperiksa kemungkinan adanya timbal, arsen, sianida, nitrit, amoniak, merkuri, sulfida dan fenol, hasilnya semuanya negatif (-).

Di pihak lain, karena sebagian warga sudah mulai kembali kerumahnya masing-masing, maka Prof. Tjandra berpesan agar bila banjir telah surut dan warga akan membersihkan sisa lumpur/air kotor di rumah, gunakan sepatu boot dan pelindung tangan, agar kulit tangan dan kaki sesedikit mungkin kontak dengan kotoran/lumpur sisa banjir.

Demikian disampaikan Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama dari Jakarta.