BBTKLPP Jakarta, Alamat: Jl. Bambu Apus Raya No.6, RT.12/RW.3, Bambu Apus, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13890, Email : bbtklppjakarta@gmail.com

Pelatihan Biosafety dan Biosecure BBTKLPP Jakarta

Selama dua dekade terakhir, Biosafety di Laboratorium telah menjadi Pedoman Praktik untuk keamanan hayati, suatudisiplin dalam penanganandan sistem kontainmen terhadap mikroorganisme menular dan bahan biologi berbahaya.Prinsip-prinsip biosafety yang Pelatihan Biosafety dan Biosecure BBTKLPP Jakartadiperkenalkan dalam pelatihan ini adalah sistem kontainmen laboratoriumdan penilaian risiko.Dasar-dasarsistem kontainmentermasuk praktikdan teknik laboratorium yang benar, peralatan keselamatan, dan fasilitasyang melindungipekerja laboratorium, lingkungan, dan masyarakat dari terpaparnyamikroorganisme menular yangditanganidi laboratorium.Penilaian risikoadalah suatu proses identifikasi tindakan pengamanan yang bermanfaat dari praktikmikrobiologi, peralatan keselamatan, dan perlindunganfasilitasyang dapat mencegahinfeksi di laboratorium.

Kita hidup di era ketidakpastian dan perubahan.Agen infeksi dan penyakit baru telah muncul. Meningkatnya jumlah orang yang bekerja dengan agen infeksi dalam riset publik maupun swasta, kesehatan masyarakat, laboratorium klinis dan diagnostik, fasilitas penelitian satwa, bahkan di dunia telah muncul ancaman-ancaman baru bioterorisme. Untuk alasan inilah, penting bagi organisasi maupun direksi laboratorium untuk mengevaluasi dan memastikan efektivitas program keamanan hayati mereka, kemahiran pekerjanya serta kemampuan peralatan, fasilitas dan praktik manajemen untuk menyediakan kontainmen dan keamanan agen mikrobiologi. Demikian pula, individu yang bekerja menangani mikroorganismeharus memahamikondisi kontainmenyangagen infeksinyadapat dengan aman dimanipulasi.Penerapan pengetahuan danpenggunaan teknikdan peralatan yang tepatakan memungkinkan komunitasmikrobiologi dan biomedisuntuk mencegah terpaparnya individu, laboratorium danlingkunganterhadap agentmenular atauberpotensibiohazard.

Balai Besar/Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BB/BTKLPP)dengan salah satu tupoksinya melaksanakan rujukan laboratorium, dalam pelaksanaan programnya tidak hanya melakukan uji sampel lingkungan, tetapi juga terkait dengan uji mikroorganisme termasuk virus, bakteri, jamur, dan lain-lain. Oleh karena itu BB/BTKLPP tidak tertutup kemungkinan dalam pelaksanaan kegiatan menggunakan biosafetydan biosecurity. Sebagai antisipasi keamanan terhadap petugas, lingkungan dan masyarakat disekitarnya, perlu adanya peningkatan pengetahuan dan praktik manajemen biosafety dan biosecurity yang benar dan aman bagi petugas laboratorium di BB/BTKLPP.

Padatanggal 5 s.d 6 Februari 2013, BBTKLPP Jakarta bersama CDC (Center for Disease Control and Prevention), ABI (Asosiasi Biorisiko Indonesia), dan BEP (Biosecurity Engagement Program) menyelenggarakan Pelatihan Biosafety and Biosecurity diBalai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jakarta.Tujuandari pelatihan iniadalah untuk menyempurnakan pengetahuan yang sudah ada,berdasarkan pengalaman baru, serta mengatasi isu-isu kontemporeryangmenimbulkan risikobaruterhadap pekerja laboratorium dankesehatan masyarakat.Dengan cara inidiharapkan petugas laboratorium dapat terus melayani masyarakatdengan aman dan nyaman tanpa adanya keraguan dalam bekerja, karena didukung dengan referensi yang jelas,relevan,dan berharga.

Pelatihan ini diikuti oleh 40 pesertayang berasal dari berbagai instansi,baik dari Kementerian Kesehatan RI maupun instansi lain yaitu BBTKLPP Jakarta, BBTKLPP Surabaya, BBTKLPP Yogyakarta, BTKLPP Kelas 1 Manado, BTKLPP Kelas 1 Batam, BTKLPP Kelas 1 Palembang, Labkesda DKI Jakarta, Dit Penyehatan Lingkungan, IPB, dan Kementerian PertahananR I.

Sasaran dari pelatihan ini adalah pada akhir pelatihan, peserta mampu :

  1. Memahami prinsip-prinsip biosafety yaitu sistem kontainmen laboratorium, penilaian risikodan mengaplikasikan di laboratorium,
  2. Memahami dan mengikuti standar praktik serta teknik mikrobiologik,
  3. Memahami bagaimana mengidentifikasi hazardyang mungkin timbul,
  4. Mampu melakukan penilaian risiko,
  5. Mampu menentukan tindakan untuk mengontrol risiko.

Narasumber pelatihan ini merupakan orang-orang yang berkompeten di bidangnya, yaitu berasal dari Lembaga Eijkman, Institute of Human Virology and Cancer Biology of Universitas Indonesia, dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia